Minggu, 17 Desember 2017

PEMBANGUNAN JEMBATAN KEMANG PRATAMA, MENGURANGI KEMACETAN



 
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota kota besar, terutama yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk.

Pemerintah Kota Bekasi berusaha untuk mengurangi kemacetan dengan berbagai cara. Contohnya dengan membangun Jembatan Kemang Pratama. Pembangunan Jembatan Kemang Pratama bertujuan untuk mengurangi kemacetan di daerah Jalan Kemang Pratama Raya, Bekasi Selatan.

Jembatan tersebut tepat berada di atas sungai yang menghubungkan Kali Cileungsi dan Kali Cikeas. Lokasi tersebut cukup krusial karena menjadi jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Bekasi Selatan dan Rawalumbu.

Proyek pembangunan Jembatan tersebut dibangun dari dana APBD kota Bekasi tahun 2017 sebesar Rp27.063.000.000,00 dan dibangun dibawah naungan Pemerintah kota Bekasi serta ditangani oleh Kementrian PUPR (Pekerjaan Umum & Penataan Ruang). 

Proses Pelebaran jembatan sepanjang 70 meter tersebut melalui pembebasan lahan dengan memberikan uang ganti rugi kepada warga sekitar. Pembayaran uang ganti rugi yang bertujuan untuk pembangunan jembatan tersebut berjalan dengan lancar.

Pengerjaan Jembatan yang menghubungkan kecamatan bekasi selatan dengan Rawalumbu tersebut dibagi dalam dua tahap, Tahap 1 dimulai sejak tanggal 26 juli 2017 dan selesai pada 28 Desember 2017. Kemudian dilanjutkan lagi Pembangunan tahap 2 pada awal tahun 2018 sampai akhir tahun. Waktu pengerjaannya sendiri dalam satu hari menghabiskan waktu sekitar 15 jam, dimulai pukul 7 pagi sampai jam 10 malam. Jika sudah mendekati tanggal yang telah ditentukan, pengerjaannya bisa mencapai jam 2 pagi.

Dalam proses pengerjaannya sendiri juga mengalami kendala, salah satunya cuaca. Cuaca hujan yang sampai saat ini masih sering turun, berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan. Dampaknya adalah munculnya masalah teknis dan nonteknis, sehingga menyebabkan pengerjaan membutuhkan waktu lebih lama dan kualitas berkurang.



Narasumber : Bapak Nelson
Pewawancara : 
- Ecky Marullah
- Rhendy Rhenandy Dharmawan
- Sarah Afifah
- Septian Prihatama


Lampiran :